Kenapa anjing suka kejar kucing hayo?

dog-chasing-a-cat

Apakah mereka bermusuhan?
Pepatah “Berkelahi bagaikan kucing dan anjing” mungkin diambil dari sini. Perkelahian kucing dan anjing selalu muncul di kartun-kartun dan buku anak-anak. Tapi benarkah mereka bermusuhan?
Anjing adalah hewan yang aktif dan suka bermain. Anjing suka mengejar, terutama yang kelihatannya asyik untuk dikejar. Mengejar sebenarnya adalah bentuk permainan bagi anjing. Namun yang dipikirkan anjing sangat berbeda dengan kucing. Kucing merasa terintimidasi oleh anjing yang badannya lebih besar, sehingga lebih merupakan ancaman daripada ajakan bermain. Sehingga naluri kucing pun menyuruhnya untuk kabur dari ancaman.

Berawal dari kesalahpahaman
Anjing yang menggerakkan ekornya menandakan sikapnya yang bersahabat. Namun bila kucing menggerakkan ekornya, tandanya ia marah. Anjing suka mengendus makhluk yang pertama ia kenal sebagai tanda salam. Tanda salam seperti ini membuat kucing ketakutan, selanjutnya ‘permainan’ pun dimulai tanpa henti. Anjing akan berhenti mengejar kucing apabila kucing memanjat pohon yang tak bisa ia raih.

Mangsa
Kucing punya alasan mengapa ia membenci anjing. Anjing adalah hewan pemburu. Mereka akan mengejar apa saja yang bererak termasuk kucing. Bahkan Induk anjing melatih anaknya berburu dengan kucing. Kucing adalah hewan yang gesit sehingga dapat menghindari cengkraman anjing. Hal ini membuat anjing semakin ‘gemas’ untuk mengejar kucing. Kejar-kejaran yang terus terjadi dalam satu lingkungan kecil akan menimbulkan anjing dan kucing bermusuhan seumur hidup.

Mengurangi perkelahian
Salah satu cara mengurangi perkelahian antara kucing dan anjing adalah sosialisasi terhadap anjing saat masih kecil. Sosialisasi menjadi sangat penting apabila anjing tersebut keturunan anjing liar. Riset membuktikan, anjing yang dididik kelakuannya akan lebih menyayangi hewan yang ukurannya lebih kecil. Pemilik kucing harus hati-hati jangan sampai ia ditinggal sendiri dengan anjing yang agresif. Bagi yang memelihara keduanya, waktu memberi makan harus dibedakan. Ini penting agar mereka tahu bahwa mereka diperlakukan adil, sehingga tak ada perkelahian.

Biografi Orang Sukses; Andrea Hirata

Biografi Andrea Hirata |

Pemilik nama lengkap Andrea Hirata Seman Said Harun ini lahir di Belitung pada 24 Oktober 1967. Di sebut – sebut sebagai sastrawan yang telah merevolusi sastra Indonesia. Pria murah senyum ini berasal dari Pulau Belitung provinsi Bangka Belitung. Karya pertamanya keluar dalam bentuk sastra berjudul Laskar Pelangi pada tahun 2006 dan sangat terkenal di Indonesia. Dalam perkembangannya, novel Laskar Pelangi di adaptasi dalam bentuk film, lagu dan drama musikal.

Karya Andrea Hirata adalah :
Laskar Pelangi (2005)
Sang Pemimpi (2006)
Edensor (2007)
Maryamah Karpov (2008)
Padang Bulan (2009)
Cinta di Dalam Gelas (2009)
Sebelas Patriot (2010)
Langkar Pelangi Song Book (2012)

Di samping Laskar Pelangi, karya lain Andrea adalah Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas 210, sebelas Patriot 2011 dan Laskar Pelangi Song Book 2012.
Uniknya Andrea secara akademi mengambil konsentrasi ekonomi namun ia juga tertarik pada sains, fisika, kimia, biologi, dan sastra. Ia menyebut dirinya sebagai seorang akademisi yang sekaligus backpacker. Saat ini ia tengah mengejar mimpinya untuk bisa tinggal di Kye Gompa, sebuah desa di Himalaya.Sepertinya ia terus menambah catatan biografi Andrea Hirata.

Dengan kecerdasannya, Andrea berhasil meraih beasiswa program master dari Sheffield Hallam University, United Kingdom. Tesis nya memperoleh panghargaan dari kampusnya dan ia lulus dengan cumlaude. Menariknya tesis tersebut sudah menjadi buku teori ekonomi telekomunikasi yang pertama yang di tulis oleh orang Indonesia. Dan saat ini buku tersebut sudah menjadi referensi resmi ilmiah.

aaa

Kelompok 3 – Materi Kimia #3

KELAS XI Semester II

BAB X : Koloid

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar antara 1-100 nm ( 10-7 – 10-5 cm ). Contoh: Mayones dan cat, mayones adalah campuran homogen di air dan minyak dan cat adalah campuran homogen zat padat dan zat cair.
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan atau suspensi.
Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik padat, cair, maupun gas, dapat dibuat dalam keadaan koloid.
Sistem koloid sangat berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari. Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid, bahan makanan seperti susu, keju, nasi, dan roti adalah sistem koloid. Cat, berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid.
Karena sistem koloid sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita harus mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan benar dan dapat bermanfaat untuk diri kita.
Koloid adalah suatu sistem campuran “metastabil” (seolah-olah stabil, tapi akan memisah setelah waktu tertentu). Koloid berbeda dengan larutan; larutan bersifat stabil.
Di dalam larutan koloid secara umum, ada 2 zat sebagai berikut :
– Zat terdispersi, yakni zat yang terlarut di dalam larutan koloid
– Zat pendispersi, yakni zat pelarut di dalam larutan koloid

Sifat Koloid

a. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid, peristiwa di mana jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke segala jurusan.
Contoh: sinar matahari yang dihamburkan partikel koloid di angkasa, hingga langit berwarna biru pada siang hari dan jingga pada sore hari ; debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah.

b. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak partikel koloid dalam medium pendispersi secara terus menerus, karena adanya tumbukan antara partikel zat terdispersi dan zat pendispersi. Karena gerak aktif yang terus menerus ini, partikel koloid tidak memisah jika didiamkan.

c. Adsorbsi Koloid
Adsorbsi Koloid adalah penyerapan zat atau ion pada permukaan koloid. Sifat adsorbsi digunakan dalam proses:
1. Pemutihan gula tebu.
2. Norit.
3. Penjernihan air.
Contoh: koloid antara obat diare dan cairan dalam usus yang akan menyerap kuman penyebab diare.
Koloid Fe(OH)3 akan mengadsorbsi ion H+ sehingga menjadi bermuatan +. Adanya muatan senama maka koloid Fe(OH), akan tolak-menolak sesamanya sehingga partikel-partikel koloid tidak akan saling menggerombol.
Koloid As2S3 akan mengadsorbsi ion OH- dalam larutan sehingga akan bermuatan – dan tolak-menolak dengan sesamanya, maka koloid As2S3 tidak akan menggerombol.

d. Muatan Koloid dan Elektroforesis
Muatan Koloid ditentukan oleh muatan ion yang terserap permukaan koloid. Elektroforesis adalah gerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik.
Karena partikel koloid mempunyai muatan maka dapat bergerak dalam medan listrik. Jika ke dalam koloid dimasukkan arus searah melalui elektroda, maka koloid bermuatan positif akan bergerak menuju elektroda negatif dan sesampai di elektroda negatif akan terjadi penetralan muatan dan koloid akan menggumpal (koagulasi).
Contoh: cerobong pabrik yang dipasangi lempeng logam yang bermuatan listrik dengan tujuan untuk menggumpalkan debunya.

e. Koagulasi Koloid
Koagulasi koloid adalah penggumpalan koloid karena elektrolit yang muatannya berlawanan.
Contoh: kotoran pada air yang digumpalkan oleh tawas sehingga air menjadi jernih.
Faktor-faktor yang menyebabkan koagulasi:
-Perubahan suhu.
-Pengadukan.
-Penambahan ion dengan muatan besar (contoh: tawas).
-Pencampuran koloid positif dan koloid negatif.
Koloid akan mengalami koagulasi dengan cara:
1. Mekanik
Cara mekanik dilakukan dengan pemanasan, pendinginan atau pengadukan cepat.
2. Kimia
Dengan penambahan elektrolit (asam, basa, atau garam).
Contoh: susu + sirup masam —> menggumpal
Lumpur + tawas —> menggumpal
Dengan mencampurkan 2 macam koloid dengan muatan yang berlawanan.
Contoh: Fe(OH)3 yang bermuatan positif akan menggumpal jika dicampur As2S3 yang bermuatan negatif.

f. Koloid Liofil dan Koloid Liofob
– Koloid Liofil
Koloid Liofil adalah koloid yang mengadsorbsi cairan, sehingga terbentuk selubung di sekeliling koloid. Contoh: agar-agar.
– Koloid Liofob
Koloid Liofob adalah kolid yang tidak mengadsorbsi cairan. Agar muatan koloid stabil, cairan pendispersi harus bebas dari elektrolit dengan cara dialisis, yakni pemurnian medium pendispersi dari elektrolit.

g. Emulasi
Emulasi adalah kolid cairan dalam medium cair. Agar larutan kolid stabil, ke dalam koloid biasanya ditambahkan emulsifier, yaitu zat penyetabil agar koloid stabil.
Contoh: susu merupakan emulsi lemak di dalam air dengan kasein sebagai emulsifier.

h. Kestabilan Koloid
a.) Banyak koloid yang harus dipertahankan dalam bentuk koloid untuk penggunaannya.
Contoh: es krim, tinta, cat.
Untuk itu digunakan koloid lain yang dapat membentuk lapisan di sekeliling koloid tersebut. Koloid lain ini disebut koloid pelindung.
Contoh: gelatin pada sol Fe(OH)3.
b.) Untuk koloid yang berupa emulsi dapat digunakan emulgator yaitu zat yang dapat tertarik pada kedua cairan yang membentuk emulsi Contoh: sabun deterjen sebagai emulgator dari emulsi minyak dan air.

i. Pemurnian Koloid
Untuk memurnikan koloid yaitu menghilangkan ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid, dapat dilakukan cara dialisis. Koloid yang akan dimurnikan dimasukkan ke kantong yang terbuat dari selaput semipermeabel yaitu selaput yang hanya dapat dilewati partikel ion saja dan tidak dapat dilewati molekul koloid.
Contoh: kertas perkamen, selopan atau kolodion.
Kantong koloid dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mengalir, maka ion-ion dalam koloid akan keluar dari kantong dan keluar dari bejana dan koloid tertinggal dalam kantong. Proses dialisis akan di percepat jika di dalam bejana diberikan arus listrik yang disebut elektro dialisis.
Proses pemisahan kotoran hasil metabolisme dari darah oleh ginjal termasuk proses dialisis. Maka apabila seseorang menderita gagal ginjal, orang tersebut harus menjalani “cuci darah” dengan mesin dialisator di rumah sakit. Koloid juga dapat dimurnikan dengan penyaring ultra.

Pembuatan Sistem Koloid
1. Cara Kondensasi

Pembuatan sistem koloid dengan cara kondensasi dilakukan dengan cara penggumpalan partikel yang sangat kecil. Penggumpalan partikel ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.) Reaksi Pengendapan
Pembuatan sistem koloid dengan cara ini dilakukan dengan mencampurkan larutan elektrolit sehingga menghasilkan endapan. Contoh: AgNO3 + NaCl —> AgCl(s) + NaNO3

2.) Reaksi Hidrolisis
Reaksi hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Sistem koloid dapat dibuat dengan mereaksikan suatu zat dengan air. Contoh: AlCl3 +H2O —> Al(OH)3(s) + HCl

3.) Reaksi Redoks
Pembuatan koloid dapat terbentuk dari hasil reaksi redoks.
Contoh: pada larutan emas
Reaksi: AuCl3 + HCOH —> Au + HCl + HCOOH
Emas formaldehid

4.) Reaksi Pergeseran
Contoh: pembuatan sol As2S3 dengan cara mengalirkan gas H2S ke dalam laruatn H3AsO3encer pada suhu tertentu.
Reaksi: 2 H3AsO3 + 3 H2S —> 6 H2O + As2S3

5.) Reaksi Pergantian Pelarut
Contoh: pembuatan gel kalsium asetat dengan cara menambahkan alkohol 96% ke dalam larutan kalsium asetat jenuh.

2. Cara Dispersi
Pembuatan sistem koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan memperkecil partikel suspensi yang terlalu besar menjadi partikel koloid, pemecahan partikel-partikel kasar menjadi koloid.
1.) Cara Mekanik
Ukuran partikel suspensi diperkecil dengan cara penggilingan zat padat, dengan menghaluskan butiran besar kemudian diaduk dalam medium pendispersi.
Contoh: Gumpalan tawas digiling, dicampurkan ke dalam air akan membentuk koloid dengan kotoran air.
Membuat tinta dengan menghaluskan karbon pada penggiling koloid kemudian didispersikan dalam air.
Membuat sol belerang dengan menghaluskan belerang bersama gula (1:1) pada penggiling koloid, kemudian dilarutkan dalam air, gula akan larut dan belerang menjadi sol.

2.) Cara Peptisasi
Pembuatan koloid dengan cara peptisasi adalah pembuatan koloid dengan menambahkan ion sejenis, sehingga partikel endapan akan dipecah. Contoh: sol Fe(OH)3 dengan menambahkan FeCl3.
sol NiS dengan menambahkan H2S.
karet dipeptisasi oleh bensin.
agar-agar dipeptisasi oleh air.
endapan Al(OH)3 dipeptisasi oleh AlCl3.

3.) Cara Busur Bredia/Bredig
Pembuatan koloid dengan cara busur Bredia/Bredig dilakukan dengan mencelupkan 2 kawat logam (elektroda) yang dialiri listrik ke dalam air, sehingga kawat logam akan membentuk partikel koloid berupa debu di dalam air.

4.) Cara Ultrasonik
yaitu penghancuran butiran besar dengan ultrasonik (frekuensi > 20.000 Hz)
Campuran heterogen.
Campuran homogen disebut larutan, contoh: larutan gula dalam air. Campuran heterogen dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: Sistem koloid termasuk dalam bentuk campuran. Campuran terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Suspensi, contoh: pasir dalam air.
2. Koloid, contoh: susu dengan air.

Komponen Penyusun Koloid
1. Fase kontinyu : medium pendispersi jumlahnya lebih banyak.
2. Fase diskontinyu : medium terdispersi jumlahnya labih banyak.

Bentuk Partikel Koloid
1. Bulatan : misalnya virus, silika.
2. Batang : misalnya virus.
3. Piringan : misalnya globulin dalam darah.
4. Serat : misalnya selulosa.

Penggunaan Sistem Koloid
1. Obat-obatan : salep, krim, minyak ikan.
2. Makanan : es krim, jelly dan agar-agar.
3. Kosmetik : hair cream, skin spray, body lotion.
4. Industri : tinta, cat.

Beberapa Macam Koloid
1. Aerosol
adalah sistem koloid di mana partikel padat atau cair terdispersi dalam gas.
Contoh: aerosol padat: debu, asap.
aerosol cair: kabut, awan.
Bahan pendingin dan pendorong yang sering digunakan adalah Kloro Fluoro Karbon (CFC).

2. Emulsi
adalah sistem koloid di mana zat terdispersi dan pendispersi adalah zat cair yang tidak dapat bercampur. Misalnya: Emulsi minyak dalam air: santan, susu, lateks, minyak ikan. Emulsi air dalam minyak: mentega, minyak rambut, minyak bumi.
Untuk membentuk emulsi digunakan zat pengemulsi atau emulgator yaitu zat yang dapat tertarik oleh kedua zat cair tersebut.
Contoh: sabun untuk mengemulsikan minyak dan air.
kasein sebagai emulgator pada susu.

3. Sol adalah suatu sistem koloid di mana partikel padat terdispersi dalam zat cair.

4. Gel/Jel adalah koloid liofil setengah kaku.
Contoh: agar-agar, lem kanji, selai, jelly untuk menata rambut.

5. Buih adalah sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair.
Contoh: sabun, detergen, protein.

SUMBER:

Tatanama Senyawa dan Persamaan Reaksi Sederhana

KOLOID


http://nurmungil.com/tata-nama-senyawa-dan-persamaan-reaksi-sederhana-2

Kelompok 3 – Materi Kimia #2

Kelas X Semester 1

BAB IV : Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri

STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang hubungan kuantitatif (terhitung) dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. Sebelum itu ada hukum-hukum dasar dari yang harus kalian tau, sama seperti fisika ada Hukum Newton I, Hukum Newton II, dan III. Pendapat yang dipatenkan menjadi pedoman yang telah dibuktikan kebenarannya. berikut adalah singkatnya :

1. HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER
“Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap”.

Contoh:
Hidrogen + Oksigen  Hidrogen Oksida
(4g) (32g) (36g)

2. HUKUM PERBANDINGAN TETAP = HUKUM PROUST
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap”

Contoh:
a. Pada senyawa NH3 = massa N : massa H
= 1 Ar . N : 3 Ar . H
= 1 (14) : 3 (1)
= 14 : 3
b. Pada senyawa SO3 = massa S : massa 0
= 1 Ar . S : 3 Ar . O
= 1 (32) : 3 (16)
= 2 : 3

Keuntungan dari hukum Proust:
Bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang membentuk senyawa tersebut make massa unsur lainnya dapat diketahui.

3. HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA = HUKUM DALTON
“Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya maka perbandingan massa unsur kedua akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”.

Contoh:

Bila unsur Nitrogen dan oksigen disenyawakan dapat terbentuk,
NO dimana massa N : O = 14 : 16 = 7 : 8
NO2 dimana massa N : O = 14 : 32 = 7 : 16

Untuk massa Nitrogen yang sama banyaknya maka perbandingan massa Oksigen pada senyawa NO : NO2 = 8 :16 = 1 : 2

4. HUKUM-HUKUM GAS
Untuk gas ideal berlaku persamaan : PV = nRT

dimana:
P = tekanan gas (atmosfir)
V = volume gas (liter)
n = mol gas
R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin
T = suhu mutlak (Kelvin)

Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan kondisi-kondisi tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut:
• HUKUM BOYLE
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan
n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2
• HUKUM GAY-LUSSAC
“Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas hasil reaksi bile diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat den sederhana”.

Jadi untuk: P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku : V1 / V2 = n1 / n2

• HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC

Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu den diturukan dengan keadaan harga n = n2 sehingga diperoleh persamaan:

P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2

• HUKUM AVOGADRO

“Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah mol yang sama. Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol setiap gas volumenya 22.4 liter volume ini disebut sebagai volume molar gas.

Kelompok 3 – Materi Kimia

Kelas X Semester 1

BAB III : Tatanama Senyawa Organik & Anorganik Sederhana serta Persamaan Reaksi

A. Rumus Kimia
Rumus kimia zat menyatakan jenis dan jumlah relatif atom-atom yang terdapat dalam zat itu. Angka yang menyatakan jumlah atom suatu unsur dalam rumus kimia disebut angka indeks. Rumus kimia zat dapat berupa rumus molekul atau rumus empiris.
1. Rumus Molekul
Rumus kimia zat menyatakan jenis dan jumlah relatif atom-atom yang terdapat dalam zat itu. Angka yang menyatakan jumlah atom suatu unsur dalam rumus kimia disebut angka indeks. Rumus kimia zat dapat berupa rumus molekul atau rumus empiris
Contoh:
a. Rumus molekul air yaitu H2O yang berarti dalam satu molekul air terdapat dua atom hidrogen dan satu atom oksigen.
b. Rumus molekul glukosa C6H12O6 yang berarti dalam satu molekul glukosa terdapat 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.
2. Rumus Empiris
Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa. Rumus kimia senyawa ion merupakan rumus empiris.
Contoh:
a. Natrium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Na+ dan ion Cl– dengan perbandingan 1 : 1. Rumus kimia natrium klorida NaCl.
b. Kalsium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Ca2+ dan ion Cl– dengan perbandingan 2 : 1. Rumus kimia kalsium klorida CaCl2.
Pada kondisi kamar, sebagian unsur-unsur ada yang membentuk molekul-molekul. Rumus kimia unsur-unsur semacam ini tidak digambarkan hanya dengan lambang unsurnya, melainkan unsur beserta jumlah atom yang membentuk molekul unsur tersebut.
Contoh:
1. Rumus kimia gas oksigen yaitu O2, berarti rumus kimia gas oksigen terdiri atas molekul-molekul oksigen yang dibangun oleh dua atom oksigen.
2. Rumus kimia fosfor yaitu P4, berarti rumus kimia unsur fosfor terdiri atas molekul-molekul fosfor yang tiap molekulnya dibentuk dari empat buah atom fosfor.
Semua senyawa mempunyai rumus empiris. Senyawa molekul mempunyai rumus molekul selain rumus empiris. Pada banyak senyawa, rumus molekul sama dengan rumus empirisnya. Senyawa ion hanya mempunyai rumus empiris. Jadi, semua senyawa yang mempunyai rumus molekul, pasti memiliki rumus empiris. Namun, senyawa yang memiliki rumus empiris, belum tentu mempunyai rumus molekul.
B. Tatanama Senyawa
Nama ilmiah suatu unsur mempunyai asal-usul yang bermacam-macam. Ada yang didasarkan pada warna unsur seperti klorin (chloros = hijau), atau pada salah satu sifat dari unsur yang bersangkutan seperti fosfor (phosphorus = bercahaya) atau nama seorang ilmuwan yang sangat berjasa seperti einsteinium (untuk albert einstein). Untuk mencegah timbulnya perdebatan mengenai nama dan lambang unsur-unsur baru, Persatuan Kimia Murni dan Kimia Terapan (International Union Of Pure and Applied Chemistry = IUPAC) menetapkan aturan penamaan dan pemberian lambang untuk unsur-unsur temuan baru sebagai berikut.
1. Nama berakhir dengan ium, baik untuk unsur logam maupun nonlogam.
2. Nama itu didasarkan pada nomor atom unsur, yaitu rangkaian akar kata
yang menyatakan nomor atomnya.
0 = nil 4 = quad 7 = sept
1 = un 5 = pent 8 = okt
2 = bi 6 = hex 9 = enn
3 = tri
Lambang unsur (tanda atom) terdiri atas tiga huruf yakni rangkaian huruf awal dari akar yang menyatakan nomor atom unsur tersebut.
Contoh:
a. Unsur nomor atom 107
1 0 7
Un nil sept + ium
Nama : Unnilseptium Lambang : Uns
b. Unsur nomor atom 105
1 0 5
un nil pent + ium
Nama : Unnilpentium Lambang : Unp
Namun, aturan penamaan IUPAC jarang digunakan.

Ada beberapa sistem penamaan yang didasarkan pada rumus kimia senyawa.
1. Tatanama Senyawa Biner
Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terbentuk dari dua macam unsur yang berbeda (terdiri atas unsur logam dan nonlogam).
a.) Unsur yang berada di depan disebut sesuai dengan nama unsur tersebut.
Unsur yang berada di belakang disebut sesuai dengan nama unsurtersebut dengan menambahkan akhiran -ida.
Jumlah atom unsur disebut dengan menggunakan angka Latin (jika diperlukan).
Contoh:
NO : nitrogen monoksida
NO2 : nitrogen dioksida
AlCl : aluminium klorida
FeCl3 : besi(III) klorida
SnO : timah(II) oksida
Pada senyawa biner tersebut di atas, unsur logam sebagai kation (ion positif) dan unsur nonlogam sebagai anion (ion negatif).

Tabel Ion Positif (Kation)

kim1

Tabel Ion Negatif (Anion)

kim2

Apabila ion positif dan ion negatif bergabung membentuk senyawa, jumlah muatannya harus nol. Sebagai contoh:
1. ion Fe3+ apabila bergabung dengan ion S2– akan membentuk senyawa dengan rumus kimia Fe2S3, sebab untuk menjadikan netral setiap tiga ion S2– yang mempunyai muatan –2 memerlukan 2 buah ion Fe3+ yang bermuatan +3,

2. ion Al3+ apabila bergabung dengan ion Cl- akan membentuk senyawa dengan rumus kimia AlCl3 = Aluminium klorida, sebab untuk menjadikan netral setiap satu ion Al3+ yang bermuatan +3 memerlukan tiga ion Cl– yang bermuatan –1.
Perhatikan beberapa contoh berikut.
BaCl2 : Barium klorida
AgBr : Perak(I) bromida
CuCl2 : Tembaga(II) klorida

b.) Senyawa Biner Kedua-duanya Nonlogam
Senyawa biner kedua-duanya nonlogam merupakan senyawa yang tersusun atas molekul-molekul, bukan ion-ion. Penamaannya ditandai dengan awalan angka Yunani yang menyatakan jumlah atom nonlogam diakhiri dengan akhiran –ida.
Awalan angka Yunani
Mono = 1 Heksa = 6
Di = 2 Hepta = 7
Tri = 3 Okta = 8
Tetra = 4 Nona = 9
Penta = 5 Deka = 10
Contoh:
CO : Karbon monoksida
CO2 : Karbon dioksida
N2O5 : Dinitrogen pentaoksida
PCl5 : Fosfor pentaklorida
SO3 : Belerang trioksida

3. Senyawa yang Tersusun Atas Ion-Ion Poliatom
Ion-ion dibedakan menjadi ion atom tunggal (ion monoatom) dan ion yang tersusun atas gabungan beberapa unsur yang disebut ion-ion poliatom. Cara pemberian nama senyawa yang tersusun atas kation dan anion poliatomik yaitu, nama logam kation diikuti nama anionnya. Khusus untuk logam golongan B disesuaikan dengan bilangan oksidasi unsur tersebut dalam senyawanya.
Contoh:
NH4Cl : amonium klorida
NaNO3 : natrium nitrat
MgSO4 : magnesium sulfat
KCN : kalium sianida
Zn(OH)2 : seng(II) hidroksida (pada senyawa ini, bilangan oksidasi seng = 2)
FeC2O4 : besi(II) oksalat (pada senyawa ini, bilangan oksidasi besi = 2)
Fe2(SO4)3 : besi(III) sulfat (pada senyawa ini, bilangan oksidasi besi = 3)

4. Tatanama Senyawa Asam
Asam adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan terlarut dan terurai menghasilkan ion hidrogen (H+) dan ion negatif. Semua asam diawali dengan hidrogen kecuali asam organik dan air. Pada umumnya asam merupakan senyawa biner yang mengandung hidrogen, oksigen, dan unsur nonlogam. Semua asam dinamai dengan awalan asam yang diikuti nama ion negatifnya.

5. Tatanama Senyawa Hidrat
Beberapa senyawa yang berwujud kristal mampu mengikat air dari udara atau bersifat higroskopis, sehingga kristal senyawa tersebut mengandung “air kristal”. Senyawa yang mengandung air kristal disebut hidrat. Kristal hidrat tidak berair karena molekul air terkurung rapat dalam kristal senyawa. Senyawa hidrat dinamai dengan menambahkan awalan angka Yunani yang menyatakan banyaknya air kristal hidrat di akhir nama senyawa tersebut.
Contoh:
CuSO4.5H2O : tembaga(II) sulfat pentahidrat
CaSO4.2H2O : kalsium sulfat dihidrat
Na2CO3.10H2O : natrium karbonat dekahidrat

C. Persamaan Reaksi
Persamaan reaksi menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisiennya masing-masing. Persamaan reaksi yang sempurna disebut juga persamaan reaksi yang telah setara. Syarat-syarat persamaan reaksi setara sebagai berikut.
1.Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.
2.Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama (memenuhi hukum kekekalan massa).
3.Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol (khusus yang berwujud gas perbandingan koefisien juga menyatakan perbandingan volume asalkan suhu dan tekanannya sama).
4.Pereaksi dan hasil reaksi dinyatakan dengan rumus kimia yang benar.
5.Wujud zat-zat yang terlibat reaksi harus dinyatakan dalam tanda kurung setelah rumus kimia. Untuk membuat persamaan reaksi menjadi setaradiperbolehkan mengubah jumlah rumus kimia (jumlah molekul atau satuan rumus), tetapi tidak boleh mengubah rumus kimia zat-zat yang terlibat persamaan reaksi. Jumlah satuan rumus kimia disebut koefisien.
Selain menggambarkan rumus kimia, persamaan reaksi yang sempurna juga menunjukkan wujud zat yang terlibat dalam reaksi. Wujud zat dalam persamaan reaksi disingkat dengan:
(s) : solid (zat padat)
(l) : liquid (zat cair)
(a) : aqueous (larutan dalam air)
(g) : gas
Contoh: H2(g) + O2(g) –> H2O(l )

University

University. Which one should I choose?

Seperti apa yang udah kita tau, di Bandung ada 3 universitas negeri yang paling terkenal kan.
1. Institut Teknologi Bandung (ITB)

logo-itb

Alamatnya di Jalan Ganesha 10, Bandung 40312.
ITB. Kampusnya gede banget. Kalo jurusan, disini lebih banyak jurusan per-teknik-an yang gak jauh fisika matematikanya harus mantep. Kalo bisa masuk sini, yang pasti Alhamdulillah banget. Dari dulu pengen banget masuk sini. Orang tua pun udah ngedorong banget aku biar bisa masuk ke sini. Tapi, ngeliat nilai rapot yang naik turun, dan baru sadar kalo saingan masuk sana itu se-Indonesia. Kebayang kan banyaknya segimana. Tapi gimanapun, seorang anak pengen ngebanggain orang tuanya kan? Kalo masuk sini ya Alhamdulillah, kalo engga mungkin belum takdirnya hehe.

2. Universitas Padjajaran (UNPAD)

logo-unpad1

Alamatnya di Jalan Dipati Ukur 35 Bandung 40132.
Ini nih, universitas idaman. Kalo menurut aku sih universitas ini lebih terkenal gimana gitu. Yang pasti karena jurusannya mungkin pas sama mereka yang mau masuk sini. Kampusnya bagus. Insyaallah taun depan aku mahasiswa disini ya. Amiiin 😀

3. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

UPI

Alamatnya di Jalan Setiabudi 229 Bandung.
Yang cita-citanya pengen jadi guru pas banget masuk sini. Universitasnya bagus, keren deh. Sayangnya, aku gak minat jadi guru. Emang sih ada yan non-pendidikan. Tapi sama aja sih ujungnya ngajar juga kan. Alasannya gak begitu minat jadi guru itu, pertama karena aku gak pinter ngomong dan gak bisa ngejelasin ke orang, kedua… sama kayak yang pertama hahaha. Tapi kalopun bisa masuk sini ya Alhamdulillah juga, yang penting universitas negeri hehe.

Apapun yang terbaik untuk aku kita sih ya terima aja, iya kan? Selagi itu masih bisa orang tua senyum ngeliat anaknya sukses dan bisa dapet kerjaan yang cocok entarnya. Doain ya! Ketemu kapan-kapan pake almamater antara 3 Universitas Negeri diatas haha! 🙂

Introducing myself~!!

Hello. Annyeonghaseyo. Assalamualaikum!

Nama lengkap Maulida Ayu Lestari. Biasanya dipanggil Maul. Panggil Maulida juga boleh tapi kayaknya kepanjangan. Jadi panggil Maul aja ya.
Detik ini, waktu lagi nulis ini, umur saya 17 tahun 5 bulan.
Lahir di Bandung, 26 Juli 1996.
Alamat rumah di Jalan Soma Kiaracondong.
Kalo hobi mah banyak. Salah satunya nonton drama dan baca novel atau semacamnya.
Kalo makanan favorit, apa aja yang enak.
Minuman favorit juga pokoknya apa aja yang enak.
Gak suka durian. Sukanya Kpop. Hahahahahahahahha.
킴정인’s.
SD di SD Muhammadiyah 7. SMP di SMPN 14. SMA di SMAN 23. Kuliahnya entar di UNPAD. Amiin doain yaa.